RUWAT BANYU PANGURIPAN

3-serah-terima-banyu-panguripan-1119 agustus 2016 Desa Jurangmangu seketika menjadi pusat perhatian masyarakat Kecamatan Pulosari, pagelaran Festival Wong Gunung memang sudah menjadi topik hangat di tahun 2016 ini karena festival tersebut memang fenomenal, walaupun baru pertama kali acara ini di selenggarakan tapi keberadaannya memang sudah dinanti terutama oleh masyarakat Kecamatan Pulosari, dan slah satu rangkaian acara yang ada di dalam Festival tersebut adalah ruwat banyu panguripan, yaitu acara dimana tokoh2 masyarakat yang dianggap penting akan mengambil air dari 7 sumber mata air dari ketinggian gunung slamet, filosofi acara ini adalah mengambil keberkahan dan sebagai symbol keprihatinan masyarakat tentang keadaan Kecamatan Pulosari yang sebagian besar desanya masih sangat membutuhkan air bersih diwaktu musim kemarau datang, kekeringan memang kerap melanda desa-desa di Kecamatan Pulosari, dengan adanya ritual sakral ini masyarakat yang mempercayainya berharap akan terbentuknya mata air baru yang dapat mengalirkan air bersih untuk masyarakat di Kecamatan Pulosari, ritual banyu panguripan ini di pusatkan di Desa Jurangmangu, seluruh lapisan masyarakat hadir dalam acara ini, termasuk Camat Pulosari bapak BPM WIBOWO dan 12 Kepala Desa Kecamatan Pulosari. Setelah di do’ai  banyu panguripan yang di ambil dari 7 sumber mata air di gunung slamet memang rencananya akan di arak ke tempat acara FWG 2016 yang berpusat di alun-alun Desa Pulosari oleh masing-masing kembang desa dari 12 desa di kecamatan pulosari yang akan diserahkan ke 12 Kepala Desa lewat Bapak Bupati Pemalang H. Junaedi, S.H. pada puncak acara Festival Wong Gunung.(ricky tresna) sumber :https://fwgfestival.wordpress.com/2016/12/14/ruwat-banyu-panguripan/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *